Selasa, 11 Agustus 2009
JeritanAnakBangsa
INI JERITAN BUKAN NYANYIAN
Kabut hitam pekat tengah menyelimuti bangsaku
Menggerogoti setiap yang bernyawa dalam kepedihan
Melemahkan sang tuan dalam keterpurukan
Lihatlah di setiap sudut jalan!
Tua renta tengah menengadah bermohon belas
Sang papa tengah tertidur pulas dalam istana kardusnya
Anak-anak kecil berlarian mencari makan
membawa lantunan syair berbekal semir
Lihatlah di setiap perbukitan!
Asap tebal mengepul karena keegoisan sang pembakar hutan
Rimba telah kehilangan pesona karena hasil karyanya banyak dijarah orang
Rumah segala satwa terus mengucil dan semakin kecil
Lihatlah suasana di atas sana!
Sang tikus berdasi terus melancarkan aksi
memakan setiap jerih keringat dalam mulut buasnya
Bagitu asyik terlena dalam kemegahan tahtanya
Lupa ia memandang kabar di ujung ufuk sana
saat bayi yang lahir bermassa satu koma lima
saat anak kecil yang berlari sangat jauh dari asupan gizi
saat orang kecil berebut pangan demi menyambung nadi
Lihatlah kehidupan para pemuda!
para pecinta semakin lupa dan mulai menggila
terhipnotis dalam syair setan yang kian membahana
melupakan warisan luhur budaya dan tata krama
terus bercengkerama dalam hedonisme dunia
Lihatlah saat alam mulai bicara!
gempa dan kekeringan terus beraksi
erosi dan banjir menjadi teman sejati
luapan lumpur menjadi salah satu bukti
tsunami pun menjadi saksi
Lihatlah saudaraku!
Bagaimanakah sang pewaris negeri dapat melalui hari?
Mencoba merubah pahitnya keadaan negeri
Bagaimanakah kabar bangsaku esok hari?
Akankah nestapa terus berganti?
Akankah bangsa ini dapat menjadi tuan di negeri sendiri?
Renungkanlah itu wahai saudaraku!!!!!!!!!!!
Menggerogoti setiap yang bernyawa dalam kepedihan
Melemahkan sang tuan dalam keterpurukan
Lihatlah di setiap sudut jalan!
Tua renta tengah menengadah bermohon belas
Sang papa tengah tertidur pulas dalam istana kardusnya
Anak-anak kecil berlarian mencari makan
membawa lantunan syair berbekal semir
Lihatlah di setiap perbukitan!
Asap tebal mengepul karena keegoisan sang pembakar hutan
Rimba telah kehilangan pesona karena hasil karyanya banyak dijarah orang
Rumah segala satwa terus mengucil dan semakin kecil
Lihatlah suasana di atas sana!
Sang tikus berdasi terus melancarkan aksi
memakan setiap jerih keringat dalam mulut buasnya
Bagitu asyik terlena dalam kemegahan tahtanya
Lupa ia memandang kabar di ujung ufuk sana
saat bayi yang lahir bermassa satu koma lima
saat anak kecil yang berlari sangat jauh dari asupan gizi
saat orang kecil berebut pangan demi menyambung nadi
Lihatlah kehidupan para pemuda!
para pecinta semakin lupa dan mulai menggila
terhipnotis dalam syair setan yang kian membahana
melupakan warisan luhur budaya dan tata krama
terus bercengkerama dalam hedonisme dunia
Lihatlah saat alam mulai bicara!
gempa dan kekeringan terus beraksi
erosi dan banjir menjadi teman sejati
luapan lumpur menjadi salah satu bukti
tsunami pun menjadi saksi
Lihatlah saudaraku!
Bagaimanakah sang pewaris negeri dapat melalui hari?
Mencoba merubah pahitnya keadaan negeri
Bagaimanakah kabar bangsaku esok hari?
Akankah nestapa terus berganti?
Akankah bangsa ini dapat menjadi tuan di negeri sendiri?
Renungkanlah itu wahai saudaraku!!!!!!!!!!!
Selasa, 02 Desember 2008
Puisi Anak Negeri
PUISI ANAK NEGERI
Wahai anak negeri…
Malulah kamu jika bapakmu Polisi,
tapi Polisi yang suka makan uang operasi
Wahai anak negeri….
Malulah kamu jika bapakmu seorang ABRI,
tapi ABRI yang tak pernah melindungi, justru sering memukuli
Wahai anak negeri….
Malulah kamu jika bapakmu seorang Politisi,
tapi Politisi yang hanya bisa mengkritisi, tanpa memberi solusi
Wahai anak negeri….
Malulah kamu jika bapakmu seorang anggota DPR RI,
tapi angota DPR RI yang suka korupsi
Wahai anak negeri….
Malulah kamu jika bapakmu seorang Menteri,
tapi menteri yang tidak bisa membangun negeri
Wahai anak negeri….
Malulah kamu jika bapakmu seorang Pemimpin Negeri,
tapi Pemimpin Negeri yang tidak bisa memanfaatkan hasil bumi
Wahai anak negeri….
Tertawalah jika bapakmu Petani
karena setiap hari dia memberimu nasi
Wahai anak negeri….
Tertawalah jika bapakmu juragan sapi
karena setiap hari dia memberimu gizi
Wahai anak negeri….
Tertawalah jika bapakmu buruh pabrik konveksi
karena setiap hari dia memberimu roti, meski pulang sampai larut pagi
Wahai anak negeri….
Jika kelak kau membangun negeri
maka jadilah orang yang berbudi pekerti
bukan orang keji, yang suka memperkaya diri sendiri
Wahai anak negeri….
Kebanggaan ibu pertiwi
berikanlah hati, untuk INDONESIA yang tercinta ini……!!!!!
Malulah kamu jika bapakmu Polisi,
tapi Polisi yang suka makan uang operasi
Wahai anak negeri….
Malulah kamu jika bapakmu seorang ABRI,
tapi ABRI yang tak pernah melindungi, justru sering memukuli
Wahai anak negeri….
Malulah kamu jika bapakmu seorang Politisi,
tapi Politisi yang hanya bisa mengkritisi, tanpa memberi solusi
Wahai anak negeri….
Malulah kamu jika bapakmu seorang anggota DPR RI,
tapi angota DPR RI yang suka korupsi
Wahai anak negeri….
Malulah kamu jika bapakmu seorang Menteri,
tapi menteri yang tidak bisa membangun negeri
Wahai anak negeri….
Malulah kamu jika bapakmu seorang Pemimpin Negeri,
tapi Pemimpin Negeri yang tidak bisa memanfaatkan hasil bumi
Wahai anak negeri….
Tertawalah jika bapakmu Petani
karena setiap hari dia memberimu nasi
Wahai anak negeri….
Tertawalah jika bapakmu juragan sapi
karena setiap hari dia memberimu gizi
Wahai anak negeri….
Tertawalah jika bapakmu buruh pabrik konveksi
karena setiap hari dia memberimu roti, meski pulang sampai larut pagi
Wahai anak negeri….
Jika kelak kau membangun negeri
maka jadilah orang yang berbudi pekerti
bukan orang keji, yang suka memperkaya diri sendiri
Wahai anak negeri….
Kebanggaan ibu pertiwi
berikanlah hati, untuk INDONESIA yang tercinta ini……!!!!!
Jumat, 28 November 2008
BERDAGANG
BERDAGANG
Pada tahun 30 Hijjriyah atau 651 Masehi, hanya berselang sekitar 20 tahun dari wafatnya Rasulullah SAW, Khalifah Utsman ibn Affan RA mengirim delegasi ke Cina untuk memperkenalkan Daulah Islam yang belum lama berdiri. Dalam perjalanan yang memakan waktu empat tahun ini, para utusan Utsman ternyata sempat singgah di Kepulauan Nusantara. Beberapa tahun kemudian, tepatnya tahun 674 M, Dinasti Umayyah telah mendirikan pangkalan dagang di pantai barat Sumatera. Inilah perkenalan pertama penduduk Indonesia dengan Islam. Sejak itu para pelaut dan pedagang Muslim terus berdatangan, abad demi abad. Mereka membeli hasil bumi dari negeri nan hijau ini sambil berdakwah.
Lambat laun penduduk pribumi mulai memeluk Islam meskipun belum secara besar-besaran. Aceh, daerah paling barat dari Kepulauan Nusantara, adalah yang pertama sekali menerima agama Islam. Bahkan di Acehlah kerajaan Islam pertama di Indonesia berdiri, yakni Pasai. Berita dari Marcopolo menyebutkan bahwa pada saat persinggahannya di Pasai tahun 692 H / 1292 M, telah banyak orang Arab yang menyebarkan Islam. Begitu pula berita dari Ibnu Battuthah, pengembara Muslim dari Maghribi., yang ketika singgah di Aceh tahun 746 H / 1345 M menuliskan bahwa di Aceh telah tersebar mazhab Syafi'i. Adapun peninggalan tertua dari kaum Muslimin yang ditemukan di Indonesia terdapat di Gresik, Jawa Timur. Berupa komplek makam Islam, yang salah satu diantaranya adalah makam seorang Muslimah bernama Fathimah binti Maimun. Pada makamnya tertulis angka tahun 475 H / 1082 M, yaitu pada jaman Kerajaan Singasari. Diperkirakan makam-makam ini bukan dari penduduk asli, melainkan makam para pedagang Arab.
Maka dari itu sejak dulu berdagang merupakan warisan turun-temurun masyarakat GRESIK dalam memenuhi kehidupan sehari-hari.
Pada tahun 30 Hijjriyah atau 651 Masehi, hanya berselang sekitar 20 tahun dari wafatnya Rasulullah SAW, Khalifah Utsman ibn Affan RA mengirim delegasi ke Cina untuk memperkenalkan Daulah Islam yang belum lama berdiri. Dalam perjalanan yang memakan waktu empat tahun ini, para utusan Utsman ternyata sempat singgah di Kepulauan Nusantara. Beberapa tahun kemudian, tepatnya tahun 674 M, Dinasti Umayyah telah mendirikan pangkalan dagang di pantai barat Sumatera. Inilah perkenalan pertama penduduk Indonesia dengan Islam. Sejak itu para pelaut dan pedagang Muslim terus berdatangan, abad demi abad. Mereka membeli hasil bumi dari negeri nan hijau ini sambil berdakwah.
Lambat laun penduduk pribumi mulai memeluk Islam meskipun belum secara besar-besaran. Aceh, daerah paling barat dari Kepulauan Nusantara, adalah yang pertama sekali menerima agama Islam. Bahkan di Acehlah kerajaan Islam pertama di Indonesia berdiri, yakni Pasai. Berita dari Marcopolo menyebutkan bahwa pada saat persinggahannya di Pasai tahun 692 H / 1292 M, telah banyak orang Arab yang menyebarkan Islam. Begitu pula berita dari Ibnu Battuthah, pengembara Muslim dari Maghribi., yang ketika singgah di Aceh tahun 746 H / 1345 M menuliskan bahwa di Aceh telah tersebar mazhab Syafi'i. Adapun peninggalan tertua dari kaum Muslimin yang ditemukan di Indonesia terdapat di Gresik, Jawa Timur. Berupa komplek makam Islam, yang salah satu diantaranya adalah makam seorang Muslimah bernama Fathimah binti Maimun. Pada makamnya tertulis angka tahun 475 H / 1082 M, yaitu pada jaman Kerajaan Singasari. Diperkirakan makam-makam ini bukan dari penduduk asli, melainkan makam para pedagang Arab.
Maka dari itu sejak dulu berdagang merupakan warisan turun-temurun masyarakat GRESIK dalam memenuhi kehidupan sehari-hari.
Kamis, 27 November 2008
Gosip Jalanan
BIAR SLANKERS YANG PENTING TETEP CINTA RASUL
Pernah kah lo denger mafia judi
Katanya banyak uang suap polisi
Tentara jadi pengawal pribadi
Apa lo tau mafia narkoba
Keluar masuk jadi bandar di penjara
Terhukum mati tapi bisa ditunda
Siapa yang tau mafia selangkangan
Tempatnya lendir-lendir berceceran
Uang jutaan bisa dapat perawan
Kacau balau … Kacau balau negaraku ini ..
Ada yang tau mafia peradilan
Tangan kanan hukum di kiri pidana
Dikasih uang habis perkara
Apa bener ada mafia pemilu
Entah gaptek apa manipulasi data
Ujungnya beli suara rakyat
Mau tau gak mafia di senayan
Kerjanya tukang buat peraturan
Bikin UUD ujung-ujungnya duit
Pernahkah gak denger teriakan Allahu Akbar
Pake peci tapi kelakuan barbar
Ngerusakin bar orang ditampar-tampar
Katanya banyak uang suap polisi
Tentara jadi pengawal pribadi
Apa lo tau mafia narkoba
Keluar masuk jadi bandar di penjara
Terhukum mati tapi bisa ditunda
Siapa yang tau mafia selangkangan
Tempatnya lendir-lendir berceceran
Uang jutaan bisa dapat perawan
Kacau balau … Kacau balau negaraku ini ..
Ada yang tau mafia peradilan
Tangan kanan hukum di kiri pidana
Dikasih uang habis perkara
Apa bener ada mafia pemilu
Entah gaptek apa manipulasi data
Ujungnya beli suara rakyat
Mau tau gak mafia di senayan
Kerjanya tukang buat peraturan
Bikin UUD ujung-ujungnya duit
Pernahkah gak denger teriakan Allahu Akbar
Pake peci tapi kelakuan barbar
Ngerusakin bar orang ditampar-tampar
Langganan:
Postingan (Atom)